Meskipun telah lebih dari satu tahun kawin tanpa menggunakan kontrasepsi, sebanyak lebih kurang 7% pasangan belum mendapatkan keturunan. Berbagai cara telah ditempuh, mulai dari yang sederhana sampai ke fertilisasi in vitro (IVF) dan suntik spermatozoa intra-sitoplama (SSIS/ICCI), namun tetap saja belum mendapat kehamilan. Ternyata banyak proses molekular biologi yang hingga kini masih belum diketahui dan masih memerlukan waktu lama untuk mempelajarinya. Nidasi dan invasi trofoblas pada awal pertumbuhan embrio, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti fluktuasi hormon parakrin, reaksi jaringan lokal yang terjadi di dalam trofoblas dan desidu, serta peran metaloproteinase dan protein pelekat. Semua faktor-faktor tersebut hanya dijumpai di dalam jaringan dan kadarnya di dalam serum tidak dapat diperiksa. Oleh karena itu, untuk mencari penyebab infertilitas terpaksa menggunakan cara konvensional, yang juga dapat menolong sebagian wanita.

Langkah Pertama : Anamnesis
Anamnesis masih merupakan cara yang baik untuk mencari penyebab infertilitas pada wanita. Banyak faktor-faktor penting yang berkaitan dengan infertilitas dapat ditanyakan kepada pasien.

Usia pasien sangat penting diketahui, karena dengan meningkatnya usia, makin sulit untuk mendapatkan anak. Kesulitan dalam mendapatkan anak bukan karena si wanita telah menjadi tua, namun lebih disebabkan oleh berkurangnya kualitas sel telur wanita tersebut. Bila dilakukan egg donation, misalnya pada seorang wanita menopause, maka wanita tersebut dapat hamil dan kehamilannya berlangsung dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa bukan rahim yang menyebabkan wanita tidak dapat hamil melainkan kemampuan sel telur wanita tersebut untuk dibuahi telah berkurang

Secara teoritis, selama ovarium masih normal, maka kemungkinan untuk hamil selalu ada. Oleh karena itu jangan sekali-sekali mengatakan wanita sekita usia 40 tahun tidak mungkin bisa hamil. Kehamilan mungkin saja terjadi, namun kemungkinannya tidak begitu besar. Dengan tindakan IVF pun tidak memberikan hasil yang memuaskan.

Riwayat penyakit, maupun operasi terdahulu dapat memberikan informasi tentang penyebab infertilitas. Riwayat penyakit terdahulu seperti apendisitis, peritonitis, salpingitis dapat menyebabkan kelainan pada tuba. Dalam anamnesis perlu juga ditanyakan apakah pasien sedang menderita penyakit-penyakit seperti hipotiroid, hipertiroid, penyakit pada hipofisis, dan suprarenal, yagn dapt menyebabkan infertilitas. Kencing manis juga merupakan salah satu penyebab dari infertilitas.

Berat badan dan perubahan pada berat badan (terlalu gemuk, terlalu kurus) akan mempengaruhi pengobatan infertilitas. Lemak subkutan mengandung enzim aromatase, sehingga androgen akan diubah menjadi estrogen. Estrogen yang tinggi akan menekan pengeluaran FSH dan LH. Selain itu, estrogen yang tinggi meningkatkan sekresi LH. LH yang tinggi menekan aktivitas enzim aromatase sehingga androgen tidak dapat diubah menjadi estrogen. Pada wanita gemuk sering dijumpai insulin resisten. Insulin memicu sistensi DHEA di suprarenal, sehingga terjadi hiperandrogenemia. Kadar androgen di dalam cairan folikel dan di dalam serum tinggi dan hal ini menyebabkan atresia folikel. Perlu diketahui pula bahwa DHEA merupakan prekursor yang digunakan untuk mensistensis jenis hormon steroid yang lain (estrogen, progesteron, dan androgen).

Sel-sel Leptin menekan produksi neuropeptida Y di hipotalamus. Biasanya neuropeptida ini mengurangi rasa lapar. Karena pada wanita gemuk leptin menekan produksi neuropeptida Y, maka pasien akan selalu merasa lapar, sehingga beran badannya akan terus bertambah. Leptin juga memicu pengeluaran FSH dan LH. Kadar LH yang tinggi menghambat perubahan androgen menjadi estrogen dan dengan sendirinya pula terjadi peningkatan kadar androgen. Kekurusan akibat malnutrisi kronik menyebabkan tidak terbentuknya lemak dan leptin, sehingga tidak terjadi stimulasi pengeluaran FSH dan LH. Akibatnya terjadi anovulasi sampai amenorea. Oleh karena itu, pengaturan berat badan merupakan usaha yang sangat penting dalam penanganan infertilitas wanita.

Dengan anamnesis dapat pula diketahui kelainan endokrinologik. Adanya hirsutism, akne, atau seborea menunjukkan adanya hiperandrogenemia, atau kelainan pada fungsi kelenjar tiroid. Ditemukannya galaktorea merupakan tanda dari hiperprolaktinemia.

Perlu juga diketahui pola hidup dari pasien infertilitas. Alkohol misalnya, dapat menghambat kerja enzim sulfatase dan enzim aromatase, sehingga terjadi gangguan pada sistem hormon. Nikotin mengurangi aliran darah alat genitalia dan mempercepat penghancuran hormon. Stres juga merupakan faktor penyebab untuk sulit mendapatkan anak. Stres memicu pengeluaran corticotropin releasing factor (CRF). CRF menekan pengeluaran LH dan GH dan memicu pengeluaran proopiomelanocortin (POMC) di sel-sel kortikotrop hipofisis bagian depan. Di hipofisis intermedia, POMC ini akan dipecahkan menjadi 2 bagian, yaitu -lipoprotein dan -endorfin. -endorfin ini memiliki efek antigonadotrop dan merupakan antagonis dopamin. Pada orang yang menggunakan morfin atau mariyuana sering ditemukan gangguan haid.

Gangguan hubungan seksual dapat menyebabkan infertilitas, misalnya penetrasi tidak sempurna ke vagina, sangat jarang melakukan hubungan seksual, atau vaginismus. Dewasa ini kaum wanita sering mencuci organ intimnya dan daerah sekitarnya dengan cairan-cairan antiseptik. Kebiasaan ini dapat menyebabkan perubahan pada lendir serviks yang menjadi tidak ramah bagi sperma. Dalam vagina terdapat berbagai jenis mikroorganisme. Mikroorganisme ini menjaga agar vagina bersifat asam, sehingga berfungsi melindungi vagina dari infeksi. Mikroorganisme ini disebut juga sebagai bakteri “baik”. Membersihkan organ intim dengan cairan-cairan antiseptik justru akan menyebabkan bakteri yang “baik” tersebut mati, akan menyebabkan bakteri “jahat” berkembang biak. Menggunakan parfum-parfum pewangi pada organ-organ intim juga membuat bakteri “baik” mati. Perlu dianjurkan menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari katun, dan jangan menggunakan celana panjang terlalu ketat, agar tidak menimbulkan rasa lembab..... (file selengkapnya klik : Download file (Pdf)55Kb