Pertumbuhan dan perkembangan bayi-anak sangat dipengaruhi ibu. Hal ini sengat jelas dalam masa hamil dan menyusukan bayi. Jika dalam masa hamil janin (foetus) tumbuh dan berkembang karena mendapat makanan dari ibu melalui ari-ari (placenta) maka bagi bayi anak, alam telah menyediakan makanan dalam bentuk air susu ibu yang dipersiapkan pada waktu hamil dan dapt diproduksi oleh ibu sampai anak berumur 2 -3 tahunKarenannya menyusukan bayi telah dialkukan ibu-ibu sejak beribu-ribu tahun dan antara lain dianjurkan dalam Kitab Suci Al-Qur’an. Baru sejak ± 50 tahun yang lalu timbul kebiasaan untuk memberikan susu sapi/susu botol sebagai ganti menyusukan bayi-anak. Kebiasaan ini dimulai dinegara-negara barat dan menjadi populer sampai dengan permulaan tahu tujuh puluhan. Tetapi akhir-akhir ini menyusukan bayi sangat dianjurkan oleh para ahli dan mulai menjadi populer kembali di negara-negara barat (P.A.G Document, 1974)

Penyelidikan-penyelidikan ilmiah menunjukan bahwa menyusukan menguntungkan baik bagi bayi-anak maupun bagi ibu. Ternyata air susu ibu adalah makanan yang paling cocok bagi bayi-bayi manusia dan dapat memberikan perlindungan terhadap beberapa macam penyakit. Menyusukan memberikan kesempatan terjalinya hubungan mental antara ibu dan anak yang penting untuk perkembangan psikis dan emosional naka. Bagi ibu menyusukan bayi-anak menguntungkan karena menyebabkan rahim (uterus) lebih cepat pulih seperti sebelum hamil, mengurangi kemungkinan timbulnya kanker buah daya dan dapat menjarangkan kehamilan (Family Planning Program, 1975).

Mengapa air susu ibu merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi anak manusia?. Kalau diteliti isi air susu ibu mulai dari tetes pertama sampai dengan yang terakhir yang dapat diproduksi ibu, maka ternyata bahwa air susu ibu mengandung semua zat-zat yang diperlukan untuk pertumbuhan serta perkembangan bayi-anak, tetapi juga mengandung zat-zat yang dapat melindungi bayi terhadap penyakit infeksi seperti penyakit muntah berak. Air susu ibu mengandung zat pembangun (protein,mineral), zat pengatur(vitamin, mineral, protein, air) dan zat tenaga (karbohidrat dan lemak). Volue dan susunan air susu iibu berubah-ubah; air susu ibu yang diproduksi pada hari pertama setelah bayi lahir misalnya berbeda jumlah dan susunannya dengan air susu ibu yang diproduksi enam bulan kemudian.

Menurut kapan waktunya air susu ibu diproduksi maka air susu ibu dapat digolongkan ke dalam Colostrum, air susu peralihan (=air susu transisi) dan air susu yang susunannya boleh dikatakan tetap (=mature milk). Coloctrum adalah air susu ibu yang diproduksi setelah bayi lahir sampai dengan hari ketiga atau keempat. Air susu peralihan diproduksi pada hari ketiga atau keempat sampai hari kesepuluh aua kadang-kadang sampai minggu kelima dan air susu yang susunannya tetap diproduksi sesudahnya. Coloctrum warnanya lebih kuning dan lebihkental daripada air susu ibu yang diproduksi kemudian dan mem[unyai khasiat membersihkan usus-usus bayi dari meconeum(=isi usus janin).

Hal penting untuk mempersiapkan usus bayi untuk menerima makanan yang akan datang. Colostrum lebih banyak mengandung zat anti penyakit (zat yang dapat melindungi bayi-anak terhadap penyakit), protein dan mieral. Dalam sehari dapat diproduksi 150 – 300 ml colostrum.
Air susu peralihan kadar proteinnya lebih kecil daripada colostrum sedangkan kadar lemak dan karbohidrat lebih tinggi, begitu juga volumenya. Air susu peralihan jumlahnya berangsur-angsur bertambah hingga pada waktu bayi berumur tiga bulan dapat diproduksi kira-kira 800ml sehari. Kadar zat anti penyakit dan zat-zat gizi air susu peralihan mulai dari permulaan sampai berhenti diproduksi (yaitu waktu anak berumur 2-3 tahun) tidak banyak berubah (setio, dkk 1977) tetapi volumenya berkurang sampai berumur 6 – 9 bulan.

Ternyata volume dan susun air susu ibu yang berubah-ubah ini cocok dan dapat memenuhi kebutuhan bayi sampai bayi berumur 4 samapi 6 bulan. Setelah bayi berumur 4 – 6 bulan jumlah air susu ibu yang dapat diproduksi ibu tidak dapat memenuhi lagi kebutuhan bayi. Bayi mulai berumur 4 bulan harus diberi makanan lain yang dapat memberikan zat tenaga ( seperti beras, jagung, terigu), zat pembangunan ( kacang-kacangan, tempe, tahu, daging, ikan, telur dan ati) dan zat pengatur ( sayur-sayuran dan buah-buahan yang berwarna hijau, dan kuning, merah). Air susu ibu hendaknya diberikan terus sampai anak berumur 2 tahun sebab air susu ibu mengandung zat-zat gizi yang penting bagi bayi-anak, yang tidak terdapat dalam susu sapi. Misalnya jumlah dan bentuk karbohidrat serta lemak yang terdapat di dalam air susu ibu sangat penting untuk perkembangan otak bayi-anak (Jelllife and Jellife, 1976).
Ditinjau dari aspek lain, menyusukan lebih aman bagi bayi sebab tidak dapat diencerkan atau dikentalkan dan lebih bersih. Seperti kta ketahui jika susu terlalu encer bayi-anak akan menderita penyakit kurang gizi sedangkan jika terlalu kental bayi-anak kita menderita kelebihan gizi, kedua hal tersebut akan mengganggu kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayi-anak. Kebersihan susu secara tidak langsung akan mempengaruhi pula keadaan gizi bayi-anak. Susu sapi besar kemungkinan mengandung kuman-kuman penyakit muntaber, karena mungkin sekali air pengencer, air pencuci botol atau cangkir atau sendok atau lap atau dot kotor. Bahaya-bahaya semacam ini kecil sekali kemungkinan terjadi jika bayi disusui.

Kesimpulannya adalah bahwa air susu iu adalah makanan bayi-anak yang paling cocok dan endaknya diberikan terus menerus sampai anak berumur 2 tahun, tetapi mulai bayi berumur 4 atau 5 bulan harus diberi makanan lain disamping air susu ibu. Karena air susu ibu dipersiapkan pada waktu hamil dan semua zat-zat gizi yang terdapat di dalam air susu ibu berasal dari ibu juga maka agar air susu ibu mutunya baik maka makanan sehari-hari ibu waktu hamil dan menyusui harus baik mutu serat jumlahnya sesuai dengan kebutuhan ibu.