Di Indonesia, latar belakang dicurahkan-nya tenaga untuk mengurangi AKI = Angka Kematian Ibu)salah satunya adalah alasan bahwa AKI adalah indika-tor untuk kondisi tubuh dan gizi ibu, kesehatan umum, dan kualitas pelayanan kesehatan(14). Penyebab langsung kematian ibu (kematian saat hamil dan melahir-kan) dilaporkan sebagian besar adalah perdarahan, toxemia(15) (keracunan kehamil-an), dan infeksi. Akan tetapi, di Indonesia yang paling perlu dilihat adalah selain yang berhubungan dengan penyebab langsung, juga hal yang erat hubungannya yaitu penyebab yang bersifat sosial dan budaya. Cara pemikiran ini sudah dipaparkan dengan jelas oleh Asisten Menteri Urusan Wanita dr. Abdullah Cholil sebagai berikut :

“Hasil survei memang menunjukkan,lebih dari 80 persen penyebab kematian ibuhamil dan bersalin ini disebabkan oleh trias klasik: perdarahan (40-60 persen), infeksi jalan lahir (20-30 persen) dan keracunan kehamilan (20-30 persen). Sisanya, sekitar 5% disebabkan penyakit lain yang memburuk dengan terjadinya kehamilan dan persalinan.

Trias klasik umumnya berkaitan erat dengan tiga terlambat yaitu, pertama, jangan sampai terlambat mengambil keputusan untuk merujuk pada pelayanan kesehatan terdekat. Kedua, bila mau dirujuk, jangan sampai terlambat tiba di pusat pelayanan kesehatan, baik itu Puskesmas maupun rumah sakit. Ketiga, kalau sudah berada di rumah sakit,
jangan sampai terlambat ditangani.

"Tetapi jangan lupa, tingginya angka kematian ibu tak hanya dipengaruhi oleh faktor klinis. Justru di Indonesia, 64 persen angka kematian ini dikontribusikan oleh faktor-faktor tradisi, sosial-budaya, ekonomi dan pendidikan. Itulah yang perlu kita ungkapkan di kongres sekaligus menimba pengalaman dari negara lain," (Kompas, 3 September 1997)

Pernyataan dr. Abd. Cholil ini berlaku untuk tingkat nasional, akan tetapi setelah melihat contoh kasus ternyata juga relevan dengan kondisi Sulsel. Terdapat proses tertentu yang menyebabkan kematian ibu. Walaupun penyebabnya dalam alasan klinis adalah perdarahan, keracunan kehamilan atau infeksi,akan tetapi proses sebelumnya nyata melibatkan berbagai proses campur tangan--------
artikel selengkapnya silahkan klik : download file.pdf 346 Kb