Beberapa randomized clinical trial berskala besar yang akhir-akhir ini dilakukan telah menunjukkan bahwa perlindungan terhadap penyakit jantung bukan merupakan suatu indikasi penggunaan estrogen dan progesteron pada wanita-wanita postmenopause. Para peneliti di Women’s Health Initiative (WHI) telah menemukan bahwa wanita yang memakai estrogen (conjugated equine estrogen) dan progestin (medroxiprogesterone acetate/MPA) risikonya meningkat untuk menderita penyakit infark myocard, stroke, thromboemboli venosa dan kanker payudara jika dibandingkan dengan plasebo.

Meskipun telah ada suatu penelitian yang menunjukkan bahwa pemakaian estrogen dan progesteron dapat menurunkan gejala vasomotor, namun penelitian tersebut secara keseluruhan tidak konsisten. Bahkan suatu penelitian randomized telah menunjukkan bahwa substansi plasebo memberikan efek pada 25% wanita naracoba bahwa mereka merasakan kualitas hidup yang sehat meningkat. Jadi temuan-temuan yang tidak konsisten tersebut tersebut sangat tergantung pada desain penelitian, jumlah populasi peneliitian dan metode pengujiannya.

Estrogen
Estrogen dibentuk di kelenjar adrenal, ovarium, plasenta dan sel Leydig testis. Estradiol (E2) merupakan estrogen terbesar pada usia reproduksi, diproduksi oleh ovarium baik pada fase folikular maupun fase luteal pada siklus menstruasi.

Estrone (E-1) diproduksi oleh pengubahan perifer dari androstenedione di berbagai jaringan. Pada usia-usia reproduksi, androstenedione dibentuk dalam jumlah yang sama dari ovarium dan kelenjar adrenal dan setelah menopause terutama berasal dari kelenjar andrenal. Pada saat menopause, produksi estradiol oleh ovarium secara nyata berakhir dan estrone yang diproduksi dari pengubahan androstenedione di perifer merupakan sumber utama aktifitas estrogen.

Estriol (E-3), yaitu suatu estrogen dengan hanya sekitar 10% dari aktifitas estradiol. Hormon ini dibentuk dari metabolisme perifer dari estrogen ovarium. Estriol dimiiliki dalam jumlah yang sangat besar selama kehamilan.

Estrogen diperlukan untuk maturasi normal pada wanita. Ia merangsang perkembangan vagina, uterus dan tuba uterina maupun sifat seks sekunder. Estrogen merangsang perkembangan stroma dan pertumbuhan duktus dalam payudara dan bertanggung jawab bagi fase pertumbuhan dipercepat serta penutupan epifisis tulang panjang yang terjadi pada pubertas.

Estradiol memicu proliferasi endometrium dan memperkuat kontraksi otot uterus. Produksi estradiol yang kian meningkat pada fase folikuler akan meninggikan sekresi getah serviks dan mengubah konsentrasi getah pada saat ovulasi menjadi encer dan bening sehingga memudahkan penyesuaian, memperlancar perjalanan spermatozoa dan meninggikan kelangsungan hidupnya. Estradiol menyebabkan perubahan selaput vagina, meningkatkan produksi getah dan meningkatkan kadar glikogen sehingga terjadi peningkatan produksi asam laktat oleh bakteri Doderlein, nilai pH menjadi rendah dan memperkecil kemungkinan terjadinya infeksi.

Estrogen menyebabkan peningkatan pengendapan lemak pada jaringan subkutan, sebagai akibatnya berat jenis tubuh wanita secara keseluruhan jauh berkurang daripada berat jenis tubuh pria. Estrogen khususnya menyebabkan pengendapan lemak yang nyata pada pantat dan paha, menyebabkan pelebaran panggul yang merupakan sifat feminim. Disamping itu estrogen menyebabkan kulit menjadi vaskuler.

--------artikel selengkapnya silahkan klik : download file.pdf 57Kb